Faktor penyebab hipertensi salah satunya adalah gaya hidup. Hipertensi adalah suatu bentuk kelainan pada sistem sikulasi darah yang mengakibatkan terjadinya peningkatan tekanan darah ≥140/90 mmHg (Kemenkes RI, 2014). Berdasarkan data American Heart Association (AHA), usia diatas 20 tahun mengalami hipertensi telah mencapai angkat 74,5 juta jiwa, akan tetapi 90-95% kasus hipertensi belum di ketahui penyebabnya.
Hampir 8 miliar jiwa pada setiap tahunnya di dunia mengalami hipertensi serta 1,5 juta jiwa pada Kawasan Asia Timur-Selatan di setiap tahunya (WHO, 2015). Selain secara global, hipertensi bukan penyakit menular yang sering kali menyerang masyarakat Indonesia (57,6%). Hal ini dapat dilihat dengan adanya jumlah pasien hipertensi yang terus meningkat setiap tahunnya pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (Kementerian Kesehatan RI, 2017).
Banyak faktor penyebab hipertensi salah satunya merupakan gaya hidup. Pemilihan makanan yang tinggi lemak, merokok, minum kopi, kebiasaan aktivitas yang tidak sehat, hingga alkohol diyakini pula sebagai faktor yang berperan dalam kejadian hipertensi (Akhmadi, 2009).
ktivitas, opini, serta minat seseorang tersebut merupakan bagian dari gaya hidup. Menurut Kotler dan Keller (2012) gaya hidup merupakan gambaran keseluruhan dari diri seseorang untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Mengutip dari Depkes RI (2010), gaya hidup sehat merupakan cara guna melakukan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat serta menjauhi kebiasaan yang buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
Faktor penyebab hipertensi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Linda, 2017 tentang Faktor Resiko Terjadinya Penyakit Hipertensi, antara lain sebagai berikut :
Umur
Peningkatan tekanan darah berbanding lurus dengan bertambahnya umur. Hal ini terjadi kerena terdapat perubahan struktur pada pembuluh darah besar. Lumen akan menjadi lebih sempit dan dinding pembuluh darah akan menjadi lebih kaku, sehingga terjadi peningkatan tekanan darah sistolik.
Jenis kelamin
Menurut Depkes RI, 2009 faktor gender berpengaruh dengan kejadian hipertensi, yang mana pria lebih banyak mengalami hipertensi dibandingkan wanita. Rasionya sekitar 2,29 untuk peningkatan tekanan darah sistolik pada wanita. Pria diduga mempunyai gaya hidup yang cenderung bisa menjadi faktor penyebab hipertensi meningkat. Namun, setelah memasuki masa manopause, wanita cenderung lebih meningkat karena adanya faktor hormonal.
Obesitas
Menurut Depkes RI, 2009 bahwa berat badan dan Indeks Massa Tubuh (IMT) berkorelasi secara langsung dengan tekanan darah, terutama pada tekanan darah sistolik. Pada penderita hipertensi ditemukan bahwa 20-33% memiliki berat badan yang berlebih (overweight).
Merokok
Nikotin dan karbon monoksida merupakan zat-zat kimia beracun yang terdapat dirokok. Ketika terhirup dan masuk dalam aliran darah sehingga merusak lapisan endotel dan menyebabkan artereosklerosis dan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Aktivitas fisik
Olahraga yang dilakukan secara teratur dapat membantu dalam menurunkan tekanan darah serta mempunyai manfaat bagi penderita hipertensi ringan. Dengan melakukan kegiatan olahraga secara rutin, jantung akan bekerja secara efisien. Frekuensi dari denyut nadi akan berkurang. Namun, kekuatan jantung akan meningkat, penurunan lemak pada tubuh dan berat badan, serta akan menurunkan tekanan darah.
Gaya hidup dan hipertensi
Gaya hidup usia dewasa
Gaya hidup merupakan cara untuk menerapkan kebiasaan yang baik. Maka, dapat mewujudkan hidup yang sehat serta menjauhi kebiasaan yang buruk agar dapat menghindari masalah yang dapat mengganggu kesehatan. Adapun indikator hidup sehat antara lain: Pola makan yang sehat dan seimbang, tidak merokok, tidak konsumsi alkohol, serta melakukan aktivitas fisik seperti olahraga secara teratur (Depkes RI, 2010).
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Liawati, 2021 bahwa gaya hidup sehat dapat dipengaruhi oleh pola makan individu. Dengan cara mengurasi konsumsi natrium seperti ikan asing dan keripik, makanan yang mempunyai lemak yang tinggi. Seperti hati, ampela, otak serta memperbanyak makanan yang berserat seperti sayur dan buah-buahan minimal 3x dalam seminggu.
Kebiasaan hidup sehat juga dapat dilihat dari kebiasaan merokok dan pola istirahat yang mencukupi atau tidak. Merokok mempunyai dampak yang buruk bagi kesehatan salah satunya berdampak pada kekakuan arteri sehingga hal ini dapat mengakibatkan tekanan darah meningkat, maka kebiasaan merokok ini harus dihindari.
Aktivitas juga mempengaruhi kesehatan seseorang. Jika seseorang melakukan olahraga secara rutin maka hormon endofrin akan dilepaskan sehingga otot akan berelaksasi dan tekanan darah tidak meningkat. Pemilihan makanan, kebiasaan melakukan aktivitas fisik secara teratur, kebiasaan tidak merokok, pola istirahat inilah yang dapat mempengaruhi perilaku hidup sehat.
Gambaran kejadian hipertensi pada usia dewasa
Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg serta tekanan darah diastolik 90 mmHg dengan 2 kali pengukuran pada saat istirahat atau tenang (Kemenkes RI, 2014).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Liawati, 2021 menyatakan bahwa sebagian usia dewasa tidak mengalami hipertensi. Ini mungkin terjadi karena terdapat faktor gaya hidup. Hal ini berbanding lurus dengan teori Sunanto, 2009 bahwa upaya yang efektif untuk mengendalikan tekanan darah tinggi dengan cara melakukan hidup sehat.
Hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Liawati, 2021 menyatakan bahwa terdapat hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Solehatul Mahmudah, dkk 2015 serta penelitian Jannah & Ernawaty, 2018 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara gaya hidup dengan kejadian hipertensi.
Hasil penelitian ini semakin kuat dapat dilihat dari sebanyak 383 responden yang dijadikan sampel penelitian. Responden dengan gaya hidup yang sehat sebagian besar tidak mengalami penyakit hipertensi sebanyak 172 orang (85,6%) dan terdapat sebagian kecil yang mengalami hipertensi sebanyak 29 orang (14,4%).
Dari hasil penelitian ini, dapat menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara gaya hidup dengan hipertensi. Sejalan dengan teori Sunanto (2009) bahwa gaya hidup adalah faktor yang dapat mempengaruhi hipertensi, serta cara bijak untuk menghindari hipertensi yaitu dengan menjalani hidup sehat.
Solusi terhindar dari hipertensi
- Jangan konsumsi garam berlebihan (1 sendok the/hari)
- Melakukan aktivitas fisik yang teratur
- Jauhi kebiasaan merokok
- Pola makan dengan gizi yang seimbang
- Menghindari konsumsi alkohol
Sumber : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018
Faktor penyebab hipertensi salah satunya adalah gaya hidup. Tekanan darah tinggi terjadi karena terdapat kelainan sistem sirkulasi udara sehingga tekanan darah dapat meningkat di atas normal (≥140/90 mmHg ) (Kemenkes RI, 2014).
Selain secara global, hipertensi bukan penyakit menular yang sering kali menyerang masyarakat Indonesia (57,6%). Pemilihan makanan yang tinggi lemak, merokok, minum kopi, kebiasaan aktivitas yang tidak sehat, hingga alkohol diyakini pula sebagai faktor yang berperan dalam kejadian hipertensi (Akhmadi, 2009).
Gaya hidup merupakan pola hidup seseorang yang digambarkan melalui aktivitas, opini, serta minat seseorang tersebut. Menurut Depkes RI, 2009 faktor gender berpengaruh dengan kejadian hipertensi, yang mana pria lebih banyak mengalami hipertensi dibandingkan wanita, dengan rasio sekitar 2,29 untuk peningkatan tekanan darah sistolik. Pria diduga mempunyai gaya hidup yang cenderung bisa menjadi faktor penyebab hipertensi meningkat.
Menurut Depkes RI, 2009 bahwa berat badan dan Indeks Massa Tubuh (IMT) berkorelasi secara langsung dengan tekanan darah, terutama pada tekanan darah sistolik. Pada penderita hipertensi ditemukan bahwa 20-33% memiliki berat badan yang berlebih (overweight). Olahraga yang dilakukan secara teratur dapat membantu dalam menurunkan tekanan darah serta mempunyai manfaat bagi penderita hipertensi ringan.
Kesimpulan
Gaya hidup merupakan cara untuk menerapkan kebiasaan yang baik sehingga dapat mewujudkan hidup yang sehat serta menjauhi kebiasaan yang buruk agar dapat menghindari masalah yang dapat mengganggu kesehatan.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Liawati, 2021 bahwa gaya hidup sehat dapat dipengaruhi oleh pola makan individu, dengan cara mengurangi konsumsi natrium seperti ikan asing dan keripik, makanan yang mempunyai lemak yang tinggi seperti hati, ampela, otak serta memperbanyak makanan yang berserat seperti sayur dan buah-buahan minimal 3x dalam seminggu.
Kebiasaan hidup sehat juga dapat dilihat dari kebiasaan merokok dan pola istirahat yang mencukupi atau tidak. Aktivitas juga mempengaruhi kesehatan seseorang, jika seseorang melakukan olahraga secara rutin maka hormon endofrin akan dilepaskan sehingga otot akan berelaksasi dan tekanan darah tidak meningkat. Pemilihan makanan, kebiasaan melakukan aktivitas fisik secara teratur, kebiasaan tidak merokok, pola istirahat inilah yang dapat mempengaruhi perilaku hidup sehat.
Tidak ada kata terlambat bagi Anda untuk mulai memperbaiki pola hidup menjadi lebih sehat. Khususnya bagi Anda yang mempunyai riwayat hipertensi, kebiasaan hidup sehat dapat mengurangi risiko munculnya gejala. Salah satu khasiat massage chair Perfect Health yaitu memperlancar peredaran darah sehingga mengurangi risiko gejala hipertensi.