Orang yang pernah mengalami stroke memiliki kemungkinan untuk mengalami peningkatan kelelahan, yang disebut kelelahan pasca stroke. Kelelahan pasca stroke didefinisikan sebagai rasa lelah yang ekstrim, kurang tenaga dan/atau kesulitan melakukan aktivitas rutin. Setelah terkena stroke, penggunaan energi oleh tubuh tidak lagi sama. Misalnya saja membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berpakaian, ke kamar mandi, atau memasak.
Rasa lelah ini dapat menyebabkan penurunan motivasi, gangguan emosi, gejala depresi dan/atau kecemasan, serta penurunan fungsi fisik, sosial, dan kognitif. Kelelahan dapat disebabkan oleh stres, obat-obatan, terlalu banyak bekerja, dan penyakit fisik dan/atau mental. Kelelahan setelah stroke bisa dialami oleh siapapun yang pernah menderita stroke, tidak berhubungan dengan berat-ringannya stroke yang diderita juga tidak bergantung pada aktivitas yang dijalankan.
Penyebab Kelelahan Pasca Stroke
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kelelahan pasca stroke setelah seseorang terkena stroke. Penyebab pasti kelelahan pasca stroke berbeda-beda pada setiap orang. Tingkat kelelahan setiap orang akan berbeda-beda. Kelelahan pasca stroke dapat membaik seiring berjalannya waktu, namun tidak ada cara untuk memperkirakan seberapa besar perbaikannya atau berapa lama waktu yang dibutuhkan. Kelelahan tidak selalu terjadi karena seseorang bekerja lebih keras atau lebih aktif. Hal ini tergantung pada faktor biologis, psikologis dan gaya hidup.
Kelelahan dini setelah stroke mungkin berhubungan dengan kerusakan struktur otak dan sistem neuroendokrin yang bertanggung jawab untuk menjaga perhatian dan kewaspadaan. Neuroplastisitas adalah kemampuan otak kita untuk berubah. Ketika seseorang terserang stroke, bagian otak yang tidak cedera dapat mengambil alih tugas yang biasanya dilakukan oleh bagian otak yang cedera. Bagian otak yang menjalankan fungsi baru ini tidak seefisien yang seharusnya, yang berarti penderita stroke harus berkonsentrasi lebih keras dan lebih lama. Hal ini membuat penderita stroke semakin lelah dan mengeluarkan lebih banyak energi. Seseorang yang memiliki kondisi lain, seperti masalah pernapasan, penyakit jantung, obesitas, atau cacat fisik, mungkin mengalami peningkatan kelelahan setelah stroke.
Mengalami stroke adalah peristiwa yang mengubah banyak hal dalam hidup. Stroke dapat mengubah cara berpikir, bergerak, dan merasakan. Hal ini membuat orang yang telah terkena lebih khawatir tentang masa depan, dan adanya perubahan pada tanggung jawab, hubungan, pekerjaan, dan keuangan dapat menyebabkan lebih banyak stres dan kecemasan. Perubahan otak akibat stroke dapat menyebabkan perubahan kepribadian, mood, dan emosi yang dapat menyebabkan kelelahan pasca stroke. Beberapa obat dapat menyebabkan lebih banyak kelelahan, terutama obat psikiatris.
Gaya hidup tertentu dapat menyebabkan lebih banyak kelelahan dibandingkan gaya hidup lainnya. Berdiam diri sepanjang waktu dapat menyebabkan semakin lelah. Seseorang yang memiliki pola makan dan jadwal tidur yang buruk dapat mengalami lebih banyak kelelahan pasca stroke dibandingkan seseorang yang menjaga pola makan gizi dan seimbang, serta tidur 7-8 jam. Selain itu, jika seseorang kesulitan menelan atau mengunyah, hal ini dapat memengaruhi jumlah energi dan nutrisi yang diperoleh dari makanan. Saat kesulitan menelan dan/atau mengunyah, tubuh membutuhkan lebih banyak energi untuk mengonsumsi makanan. Hal ini menyebabkan lebih banyak kelelahan pada tubuh.
Dampak Kelelahan pada Fungsi Motorik Pasien Stroke
Stroke merupakan kondisi serius yang dapat memberikan dampak jangka panjang pada kesehatan seseorang, termasuk pada fungsi motorik mereka.a Slah satu aspek yang sering diabaikan adalah kelelahan, yang dapat memberikan dampak signifikan terhadap kemampuan pasien stroke untuk menjalani aktivitas sehari-hari dan proses rehabilitasi fisik.
Kelemahan Otot dan Daya Tahan Fisik
Kelelahan dapat menyebabkan penurunan daya tahan fisik pada pasien stroke. Hal ini mengakibatkan kelemahan otot yang lebih besar, mempersulit mereka dalam melakukan gerakan sehari-hari. Pasien mungkin merasa cepat lelah, bahkan saat melakukan aktivitas yang sebelumnya dapat dilakukan dengan mudah.
Pengaruh pada Koordinasi Gerakan
Fungsi motorik pasien stroke seringkali terpengaruh oleh kelelahan, yang dapat mengakibatkan penurunan koordinasi gerakan. Kesulitan dalam mengontrol gerakan tubuh dapat menjadi hambatan serius dalam mencapai tingkat kemandirian yang diinginkan. Latihan rehabilitasi mungkin tidak memberikan hasil optimal jika pasien tidak mampu mempertahankan koordinasi gerakan dengan baik.
Tingkat Ketidakstabilan Postural yang Meningkat
Kelelahan dapat meningkatkan tingkat ketidakstabilan postural pada pasien stroke. Hal ini menjadi penting karena postur tubuh yang stabil merupakan dasar untuk berbagai aktivitas fisik. Tingkat ketidakstabilan yang tinggi dapat meningkatkan risiko jatuh, yang merupakan masalah serius dalam perawatan pasien stroke.
Pembatasan Partisipasi dalam Rehabilitasi
Pasien yang mengalami kelelahan mungkin mengalami pembatasan partisipasi dalam program rehabilitasi. Mereka mungkin kesulitan untuk menyelesaikan sesi latihan atau terhindar dari latihan yang diperlukan untuk pemulihan optimal. Pembatasan ini dapat menghambat pencapaian tujuan rehabilitasi dan memperlambat proses pemulihan.
Pentingnya Manajemen Kelelahan
Manajemen kelelahan menjadi kunci dalam perawatan pasien stroke. Terapi fisik yang disesuaikan dengan tingkat kelelahan pasien, jeda istirahat yang tepat, dan penyesuaian aktivitas harian dapat membantu mengelola kelelahan dengan lebih efektif. Pemahaman yang baik tentang batas kemampuan fisik dan pemberian dukungan yang tepat dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien.
Itulah beberapa dampak dari kelelahan pasca stroke terhadap fungsi motorik seseorang. Hal itu juga terlah terbukti dengan penelitian mengenai Pengaruh Kelelahan Pasca Stroke Terhadap Keseimbangan Dinamis Pada Lansia.
Cara Mengurangi Kelelahan Pada Pasien Stroke
Mengurangi kelelahan pada pasien stroke melibatkan beberapa strategi yang terfokus pada manajemen energi dan pemulihan fisik. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Perencanaan Aktivitas
- Rencanakan aktivitas harian dengan jeda istirahat yang teratur untuk mencegah kelelahan berlebihan.
- Prioritaskan tugas-tugas penting dan alokasikan waktu istirahat yang cukup di antaranya.
2. Terapi Fisik yang Tepat:
- Sesuaikan program terapi fisik dengan kemampuan dan tingkat kelelahan pasien.
- Tingkatkan intensitas latihan secara bertahap dan sesuaikan sesi terapi dengan kondisi individu.
3. Latihan Pernapasan dan Relaksasi:
- Latihan pernapasan dapat membantu meningkatkan kapasitas paru-paru dan mengurangi kelelahan.
- Terapkan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga untuk mengurangi tingkat stres yang dapat memperburuk kelelahan.
4. Pemantauan Kesehatan Secara Berkala:
- Lakukan pemantauan kondisi kesehatan secara rutin untuk menyesuaikan rencana perawatan sesuai perubahan kebutuhan pasien.
- Identifikasi faktor-faktor tambahan seperti anemia atau infeksi yang dapat berkontribusi pada kelelahan.
5. Edukasi Pasien dan Keluarga:
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarganya tentang manajemen kelelahan dan pentingnya memahami batasan fisik.
- Dorong mereka untuk berkomunikasi dengan tim medis jika ada kekhawatiran atau perubahan dalam tingkat kelelahan.
6. Dukungan Psikologis:
- Sediakan dukungan psikologis melalui konseling atau terapi untuk membantu pasien mengatasi stres dan kecemasan yang dapat memperburuk kelelahan.
- Dorong percakapan terbuka tentang tantangan emosional yang mungkin dihadapi pasien.
7. Aktivitas Rekreasi dan Sosial:
- Fasilitasi partisipasi dalam aktivitas rekreasi yang diinginkan dan dapat dinikmati pasien.
- Lingkungan sosial yang positif dapat memberikan dukungan emosional dan meningkatkan motivasi untuk tetap aktif.
8. Manajemen Efisien Energi:
- Ajarkan pasien untuk menggunakan teknik efisien dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti penggunaan alat bantu atau strategi peralihan berat badan.
- Fokuskan pada tugas-tugas yang membutuhkan energi lebih sedikit pada periode waktu yang lebih singkat.
Menggabungkan berbagai strategi ini dapat membantu menciptakan pendekatan holistik dalam mengurangi kelelahan pada pasien stroke, memperbaiki kualitas hidup, dan mendukung proses pemulihan. Itulah informasi yang bisa dibagikan mengenai Dampak Kelelahan Pada Pasien Stroke. Bagi anda yang ingin mendapatkan informasi lebih banyak mengenai kesehatan dapat mengunjungi laman Perfect Health.