Kesehatan, Lifestyle

Apakah Migrain Termasuk Jenis Sakit Kepala? 

Sakit kepala adalah salah satu jenis keluhan yang banyak dialami. Meskipun bisa menjadi gejala yang mengganggu dan mempengaruhi kegiatan sehari-hari, beragam jenis sakit kepala umumnya bukanlah penyakit, melainkan gejala yang dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan lainnya. 

Salah satu jenis sakit kepala yang cukup umum dan sering menjadi masalah bagi banyak orang adalah migrain. Dalam artikel ini, kita akan mencoba memahami jenis-jenis sakit kepala yang umum terjadi termasuk migrain dan cara mengelolanya. 

Apa itu Sakit Kepala? 

Sakit kepala adalah kondisi yang ditandai dengan rasa nyeri atau ketidaknyamanan pada area kepala. Ini merupakan keluhan yang terjadi pada banyak orang dengan tingkat keparahan berbeda. Setiap tahunnya, ada sekitar 7 dari 10 orang yang setidaknya mengalami sekali sakit kepala.  

Sakit kepala bisa menjadi gejala yang terpisah atau merupakan gejala dari gangguan kesehatan yang menjadi penyebabnya. Beberapa jenis sakit kepala memiliki tingkat keparahan yang ringan dan dapat diatasi sendiri dengan meminum obat pereda sakit maupun mengkonsumsi air putih dan banyak beristirahat. Meski begitu, beberapa jenis lain perlu penanganan yang lebih intensif. 

Gangguan sakit kepala menyakitkan dan melumpuhkan. Mereka dapat menyebabkan penderitaan pribadi yang substansial, gangguan kualitas hidup dan biaya keuangan yang tinggi. Serangan sakit kepala yang berulang – dan seringkali rasa takut yang terus-menerus akan serangan berikutnya – dapat memengaruhi kehidupan keluarga, kehidupan sosial, dan pekerjaan.  

Meskipun demikian, banyak orang – termasuk banyak profesional perawatan kesehatan – cenderung menganggap sakit kepala sebagai keluhan ringan atau sepele. Akibatnya, beban sakit kepala fisik, emosional, sosial dan ekonomi kurang diakui. 

Apa itu Migrain? 

Di sisi lain, migrain adalah salah satu jenis sakit kepala yang kompleks. Ini merupakan kondisi yang ditandai dengan serangan sakit kepala berulang pada satu sisi kepala, meskipun pada beberapa kasus nyeri bisa terjadi pada kedua sisi kepala. Terjadinya nyeri pada kepala disebabkan karena gangguan saraf yang ada di dalam otak.  

Migrain juga sering disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, sensitivitas terhadap cahaya, suara, serta gangguan penglihatan seperti kilatan cahaya. Migrain dapat mempengaruhi individu dalam berbagai tingkat keparahan dan frekuensi.  

Menurut WHO, Migrain menyerang setidaknya 1 dari setiap 7 orang dewasa di seluruh dunia.  Migrain seringkali mulai muncul saat masa pubertas dan meskipun lebih banyak menyerang usia dewasa antara 35 dan 45 tahun namun juga dapat mengganggu mereka yang berusia jauh lebih muda, termasuk anak-anak.  

Faktor Pemicu Migrain 

Dalam penelitian Trigger factors in migraine patients oleh Patrícia Timy Fukui, et al menyebutkan bahwa asupan makanan, konsumsi alkohol, faktor hormonal, stres emosional, pola tidur hingga faktor lingkungan dan bau menjadi faktor terbesar pemicu migrain. 

Meskipun penyebab pasti migrain masih belum diketahui sepenuhnya, namun beberapa pendapat menyebutkan bahwa faktor genetik, perubahan pada aktivitas otak, dan zat kimia neurotransmitter seperti serotonin, berpengaruh dalam terjadinya migrain.  

Pengobatan migrain melibatkan pendekatan yang komprehensif, termasuk penggunaan obat penghilang rasa sakit resep, obat anti-mual, terapi preventif, serta menghindari faktor pemicu yang diketahui.  

Fase Saat Terjadi Migrain 

Migrain dapat berkembang melalui empat fase yaitu prodrome, aura, serangan, dan pasca-serangan. Meski begitu tidak semua orang yang mengalami migrain mengalami semua fase tersebut. 

Prodrome adalah fase satu atau dua hari sebelum migrain menyerang, umumnya penderita akan merasakan perubahan-perubahan halus yang menjadi pertanda migrain akan datang, termasuk: 

  • Sembelit 
  • Perubahan mood, dari depresi hingga euforia 
  • Keinginan makan tertentu 
  • Kekakuan leher 
  • Frekuensi buang air kecil meningkat 
  • Pembengkakan cairan tubuh 
  • Sering menguap 

Sementara pada beberapa orang, fase aura dapat terjadi sebelum atau selama migrain. Aura adalah gejala sementara pada sistem saraf. Biasanya aura bersifat visual, tetapi juga dapat melibatkan gangguan lainnya. Setiap gejala biasanya dimulai secara perlahan, bertambah kuat selama beberapa menit, dan dapat berlangsung hingga 60 menit. 

Contoh aura migrain meliputi: 

  • Fenomena visual, seperti melihat berbagai bentuk, bintik-bintik terang, atau kilatan cahaya 
  • Hilangnya penglihatan 
  • Sensasi kesemutan pada lengan atau kaki 
  • Kelemahan atau kebas pada wajah atau salah satu sisi tubuh 
  • Kesulitan berbicara 

Jika tidak diobati, fase serangan migrain biasanya berlangsung antara 4 hingga 72 jam. Frekuensi serangan migrain bisa bervariasi dari penderita satu dengan yang lainnya. Migrain mungkin jarang terjadi atau bisa menyerang beberapa kali dalam sebulan. 

Selama migrain, penderita mungkin mengalami: 

  • Nyeri biasanya di satu sisi kepala, tetapi kadang-kadang di kedua sisi 
  • Nyeri yang berdenyut atau berdenyut-denyut 
  • Sensitivitas terhadap cahaya, suara, dan terkadang bau dan sentuhan 
  • Mual dan muntah 

Terakhir pada fase pasca-serangan, penderita biasanya mungkin merasa lelah, bingung, dan lemah selama satu hari. Gerakan kepala secara mendadak mungkin memicu kembalinya rasa sakit dalam sesaat. 

Jenis – Jenis Sakit Kepala Lainnya 

Selain migran, ada beberapa jenis sakit kepala yang umum terjadi, yaitu: 

Tension Headache 

Ini adalah salah satu jenis sakit kepala yang sangat umum dialami. Gejalanya biasanya berupa sensasi nyeri dan kencang pada kepala. Jenis sakit kepala ini umumnya disebabkan oleh stres, ketegangan otot, kelelahan, dan lainnya. Kondisi ini biasanya bisa diatasi dengan relaksasi, istirahat dengan cukup, perubahan gaya hidup, dan penggunaan obat pereda nyeri. 

Cluster Headache 

Cluster adalah jenis sakit kepala yang berulang dengan nyeri pada satu mata. Ini sering terjadi dalam serangan yang berlangsung selama periode waktu tertentu. Nyeri umumnya terjadi secara tiba-tiba yang bisa disertai dengan gejala tambahan seperti mata merah, hidung tersumbat, mata berair, dan keringat berlebih.  

Sinus Headache 

Sakit kepala jenis ini biasanya disebabkan oleh infeksi atau inflamasi pada sinus. Nyeri terlokalisasi di daerah pipi, hidung, dan dahi. Sakit kepala sinus sering disertai dengan gejala sinusitis, seperti hidung tersumbat, nyeri pada wajah, dan lendir yang berlebihan. 

Kesimpulan, Apakah Migrain dan Sakit Kepala Sama? 

Setelah melihat penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa migrain adalah salah satu jenis sakit kepala. Meski begitu tidak semua sakit kepala dapat diklasifikasikan sebagai migrain. Karakteristik migrain cukup khas, seperti nyeri yang terlokalisasi pada satu sisi kepala.  

Selain migrain, terdapat juga beberapa jenis sakit kepala lainnya, seperti tension headache, sinus headace, atau sakit cluster headace. Semua jenis tersebut memiliki karakteristik dan gejala yang berbeda. 

Jadi, saat Anda mengalami sakit kepala, penting untuk membedakan migrain dari jenis sakit kepala lainnya. Ini karena pengobatan dan penanganannya bisa berbeda. Jika Anda mengalami sakit kepala yang mengganggu aktivitas sehari-hari, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk penanganan dan diagnosis yang tepat.  

Pijat area kepala dapat menjadi salah satu alternatif dalam mengatasi sakit kepala. Akan tetapi, tentu saja teknik pijat khusus yang dapat memberikan manfaat signifikan. Salah satu cara dengan duduk rileks di massage chair Perfect Health dan menikmati pijatan lembut mulai dari area kepala hingga seluruh tubuh Anda.  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *