Kesehatan, Lifestyle

Pahami Bahaya Sleep Apnea dan Penyebabnya

Sleep apnea merupakan salah satu gangguan tidur yang dapat dialami oleh seseorang. Adanya sleep apnea ini dapat mengurangi kualitas tidur. Apnea diartikan sebagai terhenti napas atau napas berhenti. Yang artinya, sleep apnea ini dapat dikatakan sebagai gangguan yang dialami seseorang ketika pernapasannya berhenti selama beberapa detik.

Penderita sleep apnea sendiri dapat mengalami henti napas selama 10 detik hingga sebanyak ratusan kali. Gangguan sleep apnea ini, tentunya memiliki bahaya dan memberikan dampak besar terhadap asupan oksigen yang diterima suatu individu. Seseorang yang mengalami gangguan sleep apnea ini umumnya mendengkur saat tidur, mereka juga sering memiliki keluhan terhadap sesak napas, dan cenderung selalu lelah meskipun sudah tidur dalam waktu yang cukup.

Dilengkapi dengan penjelasan ilmiah. Pada artikel kali ini, akan dibahas sejumlah serba-serbi mengenai kondisi gangguan sleep apnea. Yang tentunya dapat membantu Anda, dalam mengenali kondisi tubuh dan mengoptimalkan kualitas tidur yang lebih baik. 

Mari simak pembahasan lebih lanjut mengenai serba-serbi-apnea, melingkupi bahaya dan penyebab dari timbulnya gangguan sleep apnea itu sendiri.

Serba-serbi Mengenai Sleep Apnea

Ada banyak hal yang mempengaruhi, atau melatarbelakangi munculnya gangguan tidur sleep apnea. Dalam jurnal yang dikembangkan oleh Arie Cahyono, dkk pada tahun 2011. Dikatakan bahwa gangguan sleep apnea ini,  dikatakan sering terjadi namun cukup sulit untuk dideteksi. Dalam jurnal tersebut dikembangkan juga berbagai pembahasan seperti penyebab, gejala, dan komponen pendukung lainnya yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan sleep apnea.

Rentang Usia Penderita

Dikatakan bahwa, sleep apnea dapat menyerang siapa saja dalam rentang usia berapapun. Mulai dari bayi, anak-anak, orang dewasa, hingga lansia. Namun, ada kelompok usia tertentu yang cenderung lebih rentan mengalami kondisi sleep apnea ini. Diantaranya sebagai berikut.

  1. Dalam artikel ilmiah yang dimuat oleh Cleveland Clinic, dikatakan bahwa seorang pria di bawah usia 50 tahun cenderung lebih banyak terserang penyakit ini.
  2. Penyakit ini juga menyerang wanita yang umumnya berusia di atas 50 tahun atau setelah memasuki fase menopause.
  3. Kondisi sleep apnea secaraumum dialami oleh kelompok lanjut usia dengan rentang di atas 60 tahun.

Faktor Penyebab

Diantaranya, dapat ditemukan sejumlah faktor umum yang melatarbelakangi timbulnya kondisi sleep apnea. Faktor-faktor ini mungkin seringkali dijumpai atau bahkan telah dialami oleh beberapa individu. Berikut adalah sejumlah faktor penyebab sleep apnea yang dijabarkan oleh Madani dalam Arie Cahyono, dkk.

1. Faktor Umum

Yang pertama adalah faktor umum. Terdapat sejumlah faktor umum yang melatarbelakangi munculnya gangguan sleep apnea. Diantaranya adalah obesitas, gender, riwayat sleep apnea dalam keluarga, dan pasca menopause.

Dalam hal ini, indeks masa tubuh seseorang yang melebihi 30kg/m² dikategorikan sebagai obesitas yang berpotensi besar untuk memiliki gangguan sleep apnea. Selain itu, gender pria juga lebih dominan memperoleh gangguan sleep apnea dibanding dengan wanita, begitupun dengan keikutsertaan faktor lain seperti riwayat dalam keluarga dan kondisi wanita pasca menopause.

2. Faktor Genetik atau Kongenital

Berikutnya ada faktor genetik atau Kongenital. Kelainan genetik yang dimiliki oleh suatu individu juga menjadi faktor penyebab sleep apnea. Diantaranya, contoh kelainan genetik tersebut adalah down syndrome, piere-robbin syndrome, ,dan marfan syndrome

3. Faktor Kelainan Struktur Pernapasan 

Selain faktor umum dan genetik, faktor Kelainan struktur pernapasan, seperti halnya ketidaknormalan bentuk hidung atau faring, sampai kelainan struktur pernapasan atas, dapat menjadi faktor penyebab sleep apnea.

Antara lain, ketidaknormalan bentuk hidung atau faring terdiri dari rintis, polip nasi, hipetropi tonsil, dan lain sebagainya. Sementara yang dikatakan sebagai kelainan struktur pernapasan atas dapat berupa mikrognatia, retrognatia, abnormalitas palatum, dan lain sebagainya.

Maka adanya faktor Kelainan struktur pernapasan, juga menjadi faktor yang mempengaruhi timbulnya sleep apnea. Penyakit-penyakit lainnya di luar masalah pernapasan juga dapat melatarbelakangi sleep apnea ini, seperti akromegali atau hipotiroidisme.

Bahaya Sleep Apnea 

Terdapat berbagai bahaya atau resiko yang diterima seorang individu ketika mengalami sleep apnea ini. Diantaranya, bahaya yang dimaksud tentu akan memberikan dampak besar  terhadap aktivitas keseharian, sehingga perlu diwaspadai. Berikut ini adalah bahaya yang diterima oleh penderita sleep apnea.

  1. Gangguan tidur : sleep apnea mengganggu siklus tidur normal, menyebabkan gangguan tidur yang sering terbangun. Kondisi ini tentu akan merusak kualitas tidur seseorang.
  2. Kelelahan: penderita sleep apnea cenderung sering merasa lelah dan mengantuk sepanjang hari, yang dapat mengganggu produktivitas dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.
  3. Kesehatan kardiovaskular: sleep apnea dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke.
  4. Gangguan kognitif: Penderita sleep apnea dapat mengalami gangguan kognitif seperti sulit berkonsentrasi dan masalah memori.
  5. Gangguan mood: Sleep apnea dapat menyebabkan depresi dan gangguan mood lainnya.

Bahaya-bahaya ini, dapat dengan mudah ditemukan dan seringkali dialami. Sehingga, hal ini membuat kondisi sleep apnea sebenarnya cukup sulit untuk diidentifikasi.

Kesimpulan

Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan berhentinya napas sementara saat dalam kondisi tidur. Bahayanya meliputi gangguan tidur, kelelahan, risiko penyakit jantung, dan gangguan kognitif. Penyebabnya termasuk obesitas, faktor genetik, struktur anatomi, usia, dan lain sebagainya. 

Memahami bahwa sleep apnea dapat memiliki dampak serius pada kesehatan jangka panjang, oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi penyebabnya dan mencari perawatan yang sesuai memang sangat penting untuk dilakukan. Oleh karena itu, dalam rangka menjaga kesehatan, identifikasi penyebabnya dan perawatan yang tepat sangat penting untuk dilakukan.

Rileksasi otot dan sendi dengan cara dipijat memberikan peranan besar dalam memulihkan diri, guna mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik. Kini, di era modern, seperti sekarang Anda dapat merasakan khasiat dari terapi pijat melalui massage chair Perfect Health yang dirancang dengan teknologi canggih. Dengan jaminan kualitas dan inovasi yah terus diperbarui. Anda tidak perlu lagi ragu dengan terapi pijat di Perfect Health.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *